@gmail : Darul1mukhlisin@gmail.com          No. Rekening :

Selasa, 07 Juni 2016

Keutamaan Qiam Ramadhan

Keutamaan Qiam Ramadhan

Apa keutamaan qiyam ramadhan ?
Alhamdulillah.
              Keutamaan shalat pada malam-malam bulan Ramadhan adalah;
Dari abu hurairah Ra ,dia berkata :Dahulu Rasulullah SAW menganjurkan menunaikan qiyam Ramdhan tanpa memerintah dengan kuat (baca:bukan wajib).kemudian beliau bersabda :
ومن قام رمضان إيمانا واحسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
‘barang siapa yang menunaikan shalat malam di bulan ramadhan dengan iman dan mengharap (pahala),maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
           Kemudian beliau SAW wafat dan pelaksanaannya tetap seperti itu (yakin meninggalkan berjama’ah dalam tarawih),kemudian terus seperti itu pada zaman khalifah Abu Bakar Ra dan dipermulaan kekhalifahan Umar Ra.

وعن عمر وبن مرة الجهنى قال :جاء رسول الله صلى الله عليه وسلم رجل من قضاعة فقال:يا رسول الله أرأيت إن شهدت أن لاإله إلا الله,وأنك محمد رسول الله! ,وصلىت الصلواتالخمس ,وصمت الشهر وقمت رمضان ,وآتيت الزكاة؟ فقال النبي صلى عليه وسلم:"من مات على هذا كان من الصدقين والشهداء"


           Dari amr bin murroh Al-Juhany,dia berkata: Ada seseorang dari suku Qudha’ah datang menemui Rasullah SAW ,lalu bertanya :”Wahai Rasullah ! Bagaimana pendapat anda kalau sekiranya saya bersaksi tiada tuhan yang berhak disembah melainkan allah dan sesungguhnya engkau adalah Muhammada utusan Allah,lalu saya menunaikan shalat lima waktu ,berpuasa di bulan Ramadhan,menunaikan qiyam Ramadhan dan saya mengeluarkan zakat ?”,maka Nabi SAW bersabda:”Barang siapa yang meninggal dunia dalam kondisi seperti ini,mak dia termaksud orang-orang siddiq (jujur) dan syuhada (orang yang mati syahid).  
Lailatul qadar dan Ketetpan Waktunya:

 Sebaik-baik malam Ramadhan adalah Lailatul qadar,berdasarkan sabda Beliau SAW:”Barang siapa yang menunaikan shalat pada Lailatul Qadar (kemudian dia di takdirkan dapat menemuinya ) dengan iman dan harap akan pahala,maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”(HR.Muttafaq alaihi)
Ia adalah malam kedua puluh tujuh di bulan ramadhan menurut pendapat yang paling kuat.Dan kebanyakan hadits seperti itu .Di antaranya hadits Zir bin Hubaisydia,dia berkata:Aku  mendengar Ubay bin Ka’ab berkata di katakana kepadanya : Sesungguhnya Abdullah bin Mas’ud berkata:”Barang siapa yang menunaikan sunnah,dia akan mendapatkan Lailatul Qadar! Kemudian Ubay Ra berkata:  “Semoga Allah merahmati beliau, dia menginginkan agar orang-orang tidak bergantung terhadapnya .Dan demi yang tiada tuhan yang berhak di sembah selain Dia,sesungguhnya ia ada di bulan Ramadhan dia bersumpah adanya pengecualian,dan demi Allah,sesunggunya saya sungguh mengetahuinya malam apa itu ?Dia adalah malam yang Rasullah SAW memerintahkan kepada kami untuk melaksanakannya.Dia adalah malam yang di pagi harinya adalah hari ke dua puluh tujuh. Dan tanda-tandanaya adalah matahari terbit di pagi harinya dengan cerah namun tidak terasa terik menyengat.”Riwayat ini bersambung sampai kepada Nabi SAW 
Waktu qiyamul-lail:
            Waktu qiyamul-lail di mulai shalat isya hingga fajar.Berdasarkan sabda Nabi SAW:
فَصَلُّوْ هاَ بَيْنَ صلَلاَةِالعِشَاءِ إِلىَ صَلاَةِإِنَّ اللهَ زَادَكُمْ,وَهِيَ الْوِتْرُ الفَجْرِ

“Sesungguhnya Allah memberikan kalian bekal berupa shalat.Yaitu (shalat)Witir,maka shalatlah antara iasya hingga shlat fajar.”

Shalat di penghujung malam lebih baik bagi yang mudah melakukannya,karena Nabi SAW bersabda:
مَنْ خَافَ أَنْ لاَيَقُوْمُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوْتِرْأوَّلُهُ,وَمَنْ طَمَعَ أَنْ يَقُوْمَ,آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ اللَّيلِ,فَإِنَّ صَلاَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُوْدَةٌ ,وَذَلِكَ  أَفَضَلُ

“Siapa yang khawatir tidak dapat menunaikan shalat di penghujung malam,maka shalat witirlah di awal malam .Dan siapa yang dapat menunaikannya dipenghujung malam,maka hendaklah dia shalt witir di akhir malam.Karena shalat akhir malam itu disaksikan (malaikat)dan itu adalah yang paling baik.”
Kalau masalahnya seputar antara shalat awal malam dengan baerjama’ah dengan shalat akhir malam sendirian (mana yang lebih baik ),maka shalat berjama’ah (meskipun di awal malam)lebih baik.karena hal yang tersebut dinilai qiyamul-lail secara sempurna.Seperti inilahyang amalan para sahabat yang dimasa Umar Ra.
Abdurrahman bin Abdun Al-Qari berkata:”Suatu malam di bulan Ramadhan,saya bersama Umar berangkat menuju ke masjid.Ternyata orang-orang shalat berpencar-pencar.Ada yang shalat seorang diri,dan ada yang shalt dengan sejumlah orang yang mengikuti.Maka beliau berkata :”Demi Allah,sesugguhnya aku berpandangan,lebih baik kalau mereka di kumpulkan di belakang satu qari (imam).Setelah keinginan beliau bulat,mereka dikumpulkan dengan imam Ubay bin Ka’ab.Kemudian saya keluar lagi bersama Umar pada malam lain.Sementara (kini) orang-orang menunaikan shalat dengan satu qari (imam).Maka Umat berkomentar:”Inilah sebaik-baik bid’ah (sesuatu yang baru)adalah ini,waktu yang mereka gunakan untuk tidur (akhir malam)lebih baik di bandingkan waktu yang mereka gunakan untuk shalat maksudnya akhir malam.Pada awalnya,orang-orang waktu itu menunaikan shlat pada awal malam.
Zaid bin Wahb berkata:Dahulu Abdullah shalat bersama kami di bulan Ramdhan dan baru selasai di waktu malam.”

Ketika Nabi SAW melaramg shalat witir tiga rakaat,beliau menyebutkan illatnya (sebabnya) dengan berkata:”Jangan kalian menyerupai (Witr) dengan shalat magrib.”Oleh karena itu,bagi orang yang menunaikan shalat Witir tiga rakaat,maka harus menghindar praktek yang menyerupai (shalat magrib).Hal itu dapat dilakukan dengan dua cara : Salah satunya adalah,salam antara (bilangan) genap dan ganjil .Ini yang lebih kuat dan lebih baik.Yang lainnya adalah,agar tidak duduk di antara yang genap dan yang ganjil. Wallahu’alam

                                                                                                                        Disusun Oleh  Dian Amanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar