Keutamaan Qiam Ramadhan
Apa
keutamaan qiyam ramadhan ?
Alhamdulillah.
Keutamaan
shalat pada malam-malam bulan Ramadhan adalah;
Dari abu hurairah Ra ,dia berkata :Dahulu
Rasulullah SAW menganjurkan menunaikan qiyam Ramdhan tanpa memerintah dengan
kuat (baca:bukan wajib).kemudian beliau bersabda :
ومن قام رمضان إيمانا واحسابا غفر له ما
تقدم من ذنبه
‘barang siapa yang menunaikan shalat
malam di bulan ramadhan dengan iman dan mengharap (pahala),maka dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni.”
Kemudian beliau SAW wafat dan
pelaksanaannya tetap seperti itu (yakin meninggalkan berjama’ah dalam
tarawih),kemudian terus seperti itu pada zaman khalifah Abu Bakar Ra dan
dipermulaan kekhalifahan Umar Ra.
وعن عمر وبن مرة الجهنى قال :جاء رسول الله صلى
الله عليه وسلم رجل من قضاعة فقال:يا رسول الله أرأيت إن شهدت أن لاإله إلا
الله,وأنك محمد رسول الله! ,وصلىت الصلواتالخمس ,وصمت الشهر وقمت رمضان ,وآتيت
الزكاة؟ فقال النبي صلى عليه وسلم:"من مات على هذا كان من الصدقين
والشهداء"
Dari amr bin murroh Al-Juhany,dia
berkata: Ada seseorang dari suku Qudha’ah datang menemui Rasullah SAW ,lalu
bertanya :”Wahai Rasullah ! Bagaimana pendapat anda kalau sekiranya saya
bersaksi tiada tuhan yang berhak disembah melainkan allah dan sesungguhnya
engkau adalah Muhammada utusan Allah,lalu saya menunaikan shalat lima waktu
,berpuasa di bulan Ramadhan,menunaikan qiyam Ramadhan dan saya mengeluarkan
zakat ?”,maka Nabi SAW bersabda:”Barang siapa yang meninggal dunia dalam
kondisi seperti ini,mak dia termaksud orang-orang siddiq (jujur) dan syuhada
(orang yang mati syahid).
Lailatul
qadar dan Ketetpan Waktunya:
Sebaik-baik malam Ramadhan adalah Lailatul
qadar,berdasarkan sabda Beliau SAW:”Barang siapa yang menunaikan shalat pada
Lailatul Qadar (kemudian dia di takdirkan dapat menemuinya ) dengan iman dan
harap akan pahala,maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”(HR.Muttafaq
alaihi)
Ia adalah
malam kedua puluh tujuh di bulan ramadhan menurut pendapat yang paling kuat.Dan
kebanyakan hadits seperti itu .Di antaranya hadits Zir bin Hubaisydia,dia
berkata:Aku mendengar Ubay bin Ka’ab
berkata di katakana kepadanya : Sesungguhnya Abdullah bin Mas’ud
berkata:”Barang siapa yang menunaikan sunnah,dia akan mendapatkan Lailatul
Qadar! Kemudian Ubay Ra berkata: “Semoga
Allah merahmati beliau, dia menginginkan agar orang-orang tidak bergantung
terhadapnya .Dan demi yang tiada tuhan yang berhak di sembah selain
Dia,sesungguhnya ia ada di bulan Ramadhan dia bersumpah adanya pengecualian,dan
demi Allah,sesunggunya saya sungguh mengetahuinya malam apa itu ?Dia adalah
malam yang Rasullah SAW memerintahkan kepada kami untuk melaksanakannya.Dia
adalah malam yang di pagi harinya adalah hari ke dua puluh tujuh. Dan
tanda-tandanaya adalah matahari terbit di pagi harinya dengan cerah namun tidak
terasa terik menyengat.”Riwayat ini bersambung sampai kepada Nabi SAW
Waktu
qiyamul-lail:
Waktu qiyamul-lail di mulai shalat
isya hingga fajar.Berdasarkan sabda Nabi SAW:
فَصَلُّوْ هاَ بَيْنَ صلَلاَةِالعِشَاءِ إِلىَ صَلاَةِإِنَّ اللهَ
زَادَكُمْ,وَهِيَ الْوِتْرُ الفَجْرِ
“Sesungguhnya
Allah memberikan kalian bekal berupa shalat.Yaitu (shalat)Witir,maka shalatlah
antara iasya hingga shlat fajar.”
Shalat di penghujung
malam lebih baik bagi yang mudah melakukannya,karena Nabi SAW bersabda:
مَنْ خَافَ أَنْ لاَيَقُوْمُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ
فَلْيُوْتِرْأوَّلُهُ,وَمَنْ طَمَعَ أَنْ يَقُوْمَ,آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ
اللَّيلِ,فَإِنَّ صَلاَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُوْدَةٌ ,وَذَلِكَ أَفَضَلُ
“Siapa
yang khawatir tidak dapat menunaikan shalat di penghujung malam,maka shalat
witirlah di awal malam .Dan siapa yang dapat menunaikannya dipenghujung
malam,maka hendaklah dia shalt witir di akhir malam.Karena shalat akhir malam
itu disaksikan (malaikat)dan itu adalah yang paling baik.”
Kalau
masalahnya seputar antara shalat awal malam dengan baerjama’ah dengan shalat
akhir malam sendirian (mana yang lebih baik ),maka shalat berjama’ah (meskipun
di awal malam)lebih baik.karena hal yang tersebut dinilai qiyamul-lail secara
sempurna.Seperti inilahyang amalan para sahabat yang dimasa Umar Ra.
Abdurrahman
bin Abdun Al-Qari berkata:”Suatu malam di bulan Ramadhan,saya bersama Umar
berangkat menuju ke masjid.Ternyata orang-orang shalat berpencar-pencar.Ada
yang shalat seorang diri,dan ada yang shalt dengan sejumlah orang yang
mengikuti.Maka beliau berkata :”Demi Allah,sesugguhnya aku berpandangan,lebih
baik kalau mereka di kumpulkan di belakang satu qari (imam).Setelah keinginan
beliau bulat,mereka dikumpulkan dengan imam Ubay bin Ka’ab.Kemudian saya keluar
lagi bersama Umar pada malam lain.Sementara (kini) orang-orang menunaikan
shalat dengan satu qari (imam).Maka Umat berkomentar:”Inilah sebaik-baik bid’ah
(sesuatu yang baru)adalah ini,waktu yang mereka gunakan untuk tidur (akhir
malam)lebih baik di bandingkan waktu yang mereka gunakan untuk shalat maksudnya
akhir malam.Pada awalnya,orang-orang waktu itu menunaikan shlat pada awal
malam.
Zaid bin
Wahb berkata:Dahulu Abdullah shalat bersama kami di bulan Ramdhan dan baru
selasai di waktu malam.”
Ketika Nabi SAW melaramg shalat witir tiga
rakaat,beliau menyebutkan illatnya (sebabnya) dengan berkata:”Jangan
kalian menyerupai (Witr) dengan shalat magrib.”Oleh karena itu,bagi orang yang
menunaikan shalat Witir tiga rakaat,maka harus menghindar praktek yang
menyerupai (shalat magrib).Hal itu dapat dilakukan dengan dua cara : Salah
satunya adalah,salam antara (bilangan) genap dan ganjil .Ini yang lebih kuat
dan lebih baik.Yang lainnya adalah,agar tidak duduk di antara yang genap dan
yang ganjil. Wallahu’alam
Disusun Oleh Dian Amanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar